Hi there ... Miss my writing...

Yahahahahaa... senangnya... hari ini aku habis menonton Mission Impossible ; Ghost Protocol. Jadi ngefans sama yang meranin Ethan Hunt. Karakternya yang berani, mungkin karena pengetahuannya sehingga ia berani mengambil tidakan yang menurutku sih gila abiz..
Nah, disinilah bloggers mania. Hal ini membuatku berpikir, ternyata yang namanya memunculkan sifat berani itu perlu keadaan yang memicunya. Berani memilih, berani bertindak, berani bicara, berani membela diri (self defense). Khusus yang satu ini sedang kupelajari.
Banyak hal yang tidak kuketahui sehingga terkadang keberanianku muncul sesaat setelah itu hilang. Tahukah kau, rasanya membaca buku orang-orang sukses? Rasanya muncul motivasi namun juga dibareangi dengan rasa yang menyakitkan. Rasa ingin merasakan keberhasilan namun tak tahu bagaimana caranya atau terkadang menyalahkan keadaan yang tidak mau bekerja sama dengannya atau unlucky.
Kalo ngeliat film tersebut, wuih... betapa tak beruntungnya mereka. Dikalahkan oleh keadaan diawalnya. Tak ada pendukung. But berkat keberanian dan tekad mereka, akhirnya mereka berhasil membersihkan nama baik mereka.
Aku juga ingin begitu. Aku ingin berani. Aku ingin sukses. Kenapa keberanian ini selalu timbul tenggelam? Dan kenapa rasanya menyakitkan mengetahui bahwa kamu punya keinginan tapi tak tahu bagaimana merealisasikannya?
Mengabaikan semua rasa kesal dan dendamku pada sang partner, aku mengetahui bahwa bekerjasama itu penting, dan aku juga ingin punya partner yang bisa sama-sama mengejar mimpi. Sudah begitu banyak rencana yang tertulis dibuku agendaku. Entah jadi penulis, membuka restoran, usaha properti, dsb. Banyak kemungkinan kemungkinan lainnya yang tergambar dibenakku dan aku bingung dalam memilih dan itu menyakitkan.
Tapi satu hal yang akan kuterapkan dalam pembelajaranku dari film itu. Disiplin. Mereka sangat menghargai waktu. Jam, menit, detik, semua diperhitungkan dengan mantap. Mereka memilih waktu agar hasil yang didapat sempurna. Well, untuk hal ini, kuakui, aku benar-benar kurang. Kalo aku jadi agennya, maybe i will screw up. Pasti kacau. Bagaimana caranya menggapai keberanian? Haruskah menunggu hingga keadaan memaksaku untuk berubah? Mengabaikan kerjasamaku yang kacau dengan partnerku yang g***** Mungkin aku akan memacu diriku seperti si Ethan supaya beliau bisa terinspirasi dari perubahanku dan membuat hasil yang lebih baik dari yang telah lalu.
Hanya kusadari, aku benar-benar benci padanya. Oh, bagaimana aku harus menghadapi keadaan ini! Keadaan yang terlanjur terjadi karena sikap superioritasnya dan temperamenku yang sudah muak karena berkali-kali selalu disalahkan olehnya, padahal beliau sendiri tidak pernah membantu. Oh, God damn it.. Why you not change him with a better person who can work well with me .. Shit...

Comments

Popular posts from this blog

Tasawwul (Meminta-minta)