Yang muda... Yang tak beretika...

Sedihnya melihat anak muda yang sedang berjibaku dengan dunia bisnis, apalagi yang baru memulainya dari nol. Ya... nggak sedikit yang jadi korban penipuan namun pula tak sedikit yang mengecewakan kliennya lantaran kurangnya etika dalam memperkenalkan produknya pada pangsa pasar.
Sejujurnya, inilah yang sekarang menjadi permasalahan antara aku dengan adikku yang masih bontot. Pada awalnya, aku bersyukur adekku ikut bisnis serupa MLM ini. Sebutlah produk P. Aku bersyukur karena adekku sudah membangun relasi. Suatu langkah awal yang bagus bila mau terjun ke dunia bisnis. Senang pula bertemu dengan rekan2nya yang juga sama2 mahasiswa yang sama dengan adekku, sampai tibalah rasa tidak sukaku ketika mitra-mitranya yang juga menjual produk yang sama datang berkunjung ke rumah.
Well, acaranya sih biasa, kumpul2 dengan tujuan silaturrahmi kemudian membahas prospek ke depannya bagaimana. Wah, yang muda yang berkarya... pikirku.
Saat itu aku berada di kamarku bersama kucingku. Tiba2 di salah satu sudut jendela, entah mata siapa mencoba mengintip dari balik gorden. tertangkap matanya oleh mataku. Buru-buru dia palingkan muka. Belum cukup disitu teman2. ternyata kelakuan mitra2nya yang bukan berasal dari kampus yang sama juga tak kalah BAD-nya. Kumpul di teras sembari cekikikan. Coba2 buka mobil ayah. Belum ekspresi mukanya yang nggak bersahabat gitu. Belum kelakuan nggak sopannya ama ibu ane (Beneran ane nggak bakal lupa apa yang mereka lakukan pada ibu ane... Walau cuma becandaan mulut, yang namanya tamu mestinya ngehormatin yang punya rumah, bukan begitu ?) Sayang, waktu itu adek ane nggak ngeliat, terlalu sibuk ma mitra kerjanya kali. Tau nggak, sampe pak RT datang ke rumah buat nanyain ada acara apa di rumah.
Belum lagi waktu berkumpulnya dari jam 10 pagi ampe maghrib baru pulang, itu juga diingetin bahwa orang rumah lagi pada puasa. Kebangetan khan. Kalo pengusaha gede, yakin tuh proposal kerja sama udah dibuang ke tong sampah kayaknya. Secara gitu lho, yang terfikir tuh berapa komisi yang didapat ketika menerangkan produk, menjual produk, menggaet downline, tapi dengan sikap "semau gue" pada pemilik rumah.
Ternyata, serangan tidak hanya sampai situ bloggers mania. Hari ini aku mendapat kabar bahwa besok rumahku mau dipake lagi buat basecamp mereka. Tau nggak, aku baru pulang jam 4 sore, dapat kabar kayak gini, and saat itu ortuku berinisiatif untuk berencana bahwa besok mereka tidak ada di tempat agar acara dibatalkan or pindah ke tempat lain. Aku pikir, gila... daripada ane yang pindah tempat mending ane yang kasih tau bahwa ane dan orang rumah nggak nyaman kalo nih rumah jadi basecamp buat kumpul2 seperti itu. Udah seenaknya sendiri, nggak memikirkan privasi orang rumah, masih sempet2nya mikirin komisi.
Kalo jadi rumah ini dijadiin basecamp ama mereka nih bloggers mania, bakal ane bocorin nama produknya, biar adek ane berhenti dari jaringan itu. Secara gitu lho, yang namanya MLM, jika satu jaringan kena, yang lain juga ikut merosot labanya, apalagi kalo produknya sama.
Ane heran deh ma anak muda zaman sekarang. Baru dapat untung jutaan rupiah sudah menggampangkan etiket berbisnis. Belum puluhan juta rupiah. Masih mending nih kasus terjadi di rumah, gimana kalo bisnis berskala besar?
Privasi rumah... itu lho masalahnya...

Comments

Popular posts from this blog

Tasawwul (Meminta-minta)