Qithunku... bersabarlah... T_T

Sedih..
Ungkapan perasaan seperti inilah yang aku rasakan saat bersama kucingku tersayang  قط 
(baca ; Qithun). Ada benjolan di bawah matanya, yang baru aku ketahui setelah mencari tau bahwa ada kemungkinan Qithunku terserang penyakit Otitis. Penyakit yang disebabkan oleh ear mite or kutu telinga. 
Melihat dari ciri-ciri penyakit Otitis tersebut, saya merasa galau, apa mungkin Qithunku menderita sudah sedemikian parah, sampai-sampai bengkak di bagian bawah matanya. Bisakah dia sembuh?
Pernah suatu ketika, di bulan puasa Ramadhan, Qithunku pulang dengan luka di kepala, mimisan di hidung dan bau sulfur di bekas lukanya. Astaghfirullah, Qithunku diserang petasan. Wajar sih, soalnya dengan bentuk perkampungan yang mirip kompleks perumahan belum lagi para pendatang baru yang membuka bedeng-bedeng di pinggiran kali kuburan cina menteng pulo membuat tempat hidupku dan Qithunku padat pemukim, jadilah aku harus mengurut dada dan bersabar atas peristiwa yang menimpa kucing kesayanganku itu, walau tak ayal, ingin kusumpahi orang yang telah berbuat sewenang-wenang terhadap makhluk tuhan yang satu itu. "Apa salah dia padamu sehingga dengan seenaknya kamu lempari dia dengan mercon ? Mudah-mudahan tuh orang kualat, kena karmanya !" seruku dalam hati. Nggak kuceplosin sih, mana kutau siapa pelakunya.
Melihat dari peristiwa itu, aku jadi kepikiran, apakah tunggaunya sudah mengenai infeksi akibat luka lemparan petasan itu. Astaghfirullah !
Andai mereka tahu, betapa lembutnya Qithun ketika bercengkerama denganku atau dengan orang sekitar yang dia kenal. Bila dia mencakarmu, maka fikirkan apakah dia mengenalmu
Kamu aja ketika bertemu dengan orang yang nggak kamu kenal akan balik menyerang, jadi kenapa itu bukan hal yang wajar. Kenapa harus Qithun ?! 
Pernah pula ada dokter yang menyebutnya preman lantaran dia mencakarnya ketika sedang memeriksanya. Duhh... gemes juga ke dokter itu. Khan dianya lagi sakit. Pelan-pelan dikit napa? Dibilang kucing liar, bukan pula kucing liar bagiku. Sayangnya, tidak semua orang menghargai persepsiku terhadap Qithun. Entah bagaimana persepsiku terhadap binatang peliharaan milik mereka. 
Ya Alloh... sembuhkan Qithunku... Aku berharap, dia mampu menemaniku di 10 tahun berikutnya, menemani misteri takdir yang belum terkuak.

P.S.
Qithun adalah kucing pertama yang menemaniku disaat aku terluka.
Tak terhitung berapa kenangan bersamanya dan betapa setiap inchi luka membuat hatiku ikut tersayat bersamanya.


Comments

Popular posts from this blog

Tasawwul (Meminta-minta)